Jumat, 21 Mei 2010

Sahabatku yang HILANG


"Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.." (by Sindentosca : Kepompong)
Posting ini bukanlah cerpen, melainkan kenyataan dari curahan hati saya semenjak beberapa tahun yang lalu, yang masih terpendam sampai hari ini.

Sudah enam tahun kami tidak saling berbagi.

Saya, Melly (bukan nama sebenarnya), dan Widya (juga bukan nama sebenarnya), saya pikir akan bersama menjaga PERSAHABATAN ini selamanya. Tapi ternyata janji-janji kami untuk selalu bersama itu hanya sekadar tulisan dalam BUKU CURHAT kami yang mudah saja untuk dikhianati!! Setelah lulus dari kelas 1 SMA, kami semakin MENJAUH. Hanya karena tembok sekolah yang memisahkan kami. Saya duduk di bangku kelas 2-A, Melly di kelas 2-B, dan Widya di kelas 2-C. Mungkin Melly merasa NYAMAN dengan teman-teman baru di kelasnya, banyak kegiatan bersama mereka, sehingga ia lupa pada kami (saya dan Widya).

Suatu hari Melly mengundang saya dan Widya untuk datang di acara sweet seventeennya. Tapi entah mengapa saya tidak berminat untuk melangkahkan kaki ini untuk memenuhi undangannya. Tapi, Widya tanpa sepengetahuan saya, ia datang ke pesta itu. Lalu apa yang dilaporkan Widya pada saya sepulang dari acaranya?? Ia SAKIT HATI dan KAPOK tidak ingin lagi berurusan dengan Melly. "Apa penyebabnya??" tanya saya. Dan jawaban Widya ini membuat saya semakin KECEWA pada Melly. Di pesta itu Melly memberikan potongan kuenya pada dua sahabat barunya yang juga bernama SAMA PERSIS dengan saya dan Widya. Itu ALASAN PERTAMA saya ingin JUGA menJAUHI dia.


***
Di kelas 2 SMA ini saya KESEPIAN, tidak ada teman-teman yang mendekati saya (ini karena semasa kelas 1 SMA, saat kami masih bersama, kami termasuk yang tidak disukai orang karena sifat kami yang "belagu" *begitulah yang mereka bilang*). Di kelas baru ini saya merasa asing, sampai akhirnya saya "jadian" dengan COWOK yang SALAH. Hanya dia yang BERSEDIA dekat dengan saya, hanya dia yang BERSEDIA kerja kelompok bersama saya, hanya dengan dia saya MERASA tidak kesepian lagi. Padahal dengan memiliki hubungan lebih bersamanya, saya berDOSA karena kami BERBEDA. Saya tahu itu!! Sementara lelaki yang saya SUKAI, ia tidak pernah tahu akan perasaan saya ini. Melly yang janji membantu saya mendapatkan lelaki itu, tapi dimana ia saat itu? Ini ALASAN KEDUA saya KECEWA padanya, sehingga akhirnya sayapun KETERGANTUNGAN dengan orang yang salah (untungnya hanya 2tahun saya bersamanya).

Kelas 3 SMA, apakah Melly tahu saya KEHILANGAN SAHABAT untuk yang kedua kalinya? Padahal semenjak saya kehilangan dia, saya tidak membayangkan akan kehilangan sahabat kembali. Apakah Melly tahu saya kehilangan RANDY untuk selamanya? Apakah Melly tahu siapa RANDY?? Saya yakin dia tidak akan mengetahui kesedihan saya saat kehilangan pria ini. Dimana Melly saat saya butuhkan?? Sementara inilah ALASAN KETIGA saya !!

***

Sementara setelah kelulusan SMA, tiba-tiba Melly menghubungi saya kembali untuk mencari informasi mengenai salah satu perguruan tinggi swasta (saat itu saya baru lulus ujian saringan masuk di tempat itu). Lalu ia datang ke rumah meminta brosur perguruan tinggi itu pada saya (saya pikir ia benar-benar niat untuk mengikuti saya memasuki perguruan tinggi yang sama). Namun ternyata ia tidak lolos, kamipun tidak jadi menuntut ilmu di tempat yang sama.
***

Lalu tahun ini kami bertemu kembali di account Facebook Saya tidak begitu ingat siapa yang meminta pertemanan terlebih dahulu, dan siapa yang mengajak BICARA terlebih dahulu. Yang pasti saya merasa WELCOME dengan adanya dia di daftar teman saya pada account tersebut. 

Saat saya akan mengakhiri masa lajang, saya tak lupa memberinya undangan yang langsung saya antarkan ke rumahnya. Ini PERTAMA kalinya saya datang lagi ke rumahnya setelah bertahun-tahun tidak berkomunikasi dengannya (saat mengantarkan undangan jujur saya kangen, saya mengingat kembali dahulu sering sekali menghabiskan waktu bersama di rumahnya itu). Saya MASIH menganggapnya pernah menjadi bagian dari hidup saya, saya MASIH menganggapnya pernah menjadi tempat saya berkeluh kesah. Sayapun ingin dia menyaksikan saya menikah dengan pilihan saya (pilihan saya ini belum sempat ia kenal, karena tidak ada kesempatan saya untuk mengenalkan padanya). Syukurlah ia berkenan datang di pesta pernikahan saya.

Sementara Widya, saat ia bertukar cincin, iapun mengundang Melly untuk datang dalam acara syukurannya. Namun sayang Melly tidak hadir entah karena alasan apa. Saya tahu Widya sangat KECEWA!!

***
Untuk sahabatku Melly ..
Kamu pikir BUKU CURHAT kita itu sudah saya SIMPAN di rak buku paling bawah, atau sudah saya MASUKAN DALAM DUS, atau bahkan sudah saya BAKAR?
SALAH BESAR !!! Saya masih menyimpannya baik-baik, karena buku itu SAKSI bisu dari PERSAHABATAN kita.. Sayapun masih sering membukanya, membacanya, dan mengingat kembali kejadian-kejadian yang tertulis disitu. Masih adakah kesempatan untuk kita bersama lagi? Masih adakah harapan untuk mengulanginya lagi? Masih adakah rasa kepedulian diantara kita?? Ataukah kamu sudah tidak ingin tahu lagi tentang saya dan jga tentang Widya????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar