Jumat, 30 April 2010

PENELITIAN SOSIAL


1. PARADIGMA PENELITIAN adalah kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan social dan perlakuan peneliti terhadap ilmu/teori. Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta criteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.

Perbedaan penelitian ilmu social dengan ilmu alam :
• Ilmu social (social science) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
• Ilmu alam (natural science) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana objeknya adalah benda-benda alam dengan hUkum-hukum yang pasti dan umum.

2. Langkah-langkah pokok dalam PENELITIAN SOSIAL :
a. Menetapkan objek atau pokok persoalan, tidak ada satu penelitianpun tanpa petsoalan, karena itu perlu diletakkan pertama,
b. Membatas objek atau pokok persoalan, sehingga tidak meluas, jelas batasan garapan dan ruang lingkupnya,
c. Menetapkan metode teknik dan alat pengumpulan data, populasi, dan sampel penelitian yang relevan dengan masalah yang akan diteliti,
d. Mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan persoalan penelitian,
e. Mengolah data dan menarik kesimpulan,
f. Merumuskan dan melaporkannya,
g. Mengemukakan implikasi-implikasi penelitian tergantung kebutuhan.

3. KRITERIA METODE ILMIAH :
a. Berdasarkan fakta-fakta yang nyata (berdasarkan khayalan, kira-kira, legenda, dsb),
b. Bebas dari prasangka (bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif),
c. Menggunakan prinsip analisa (semua masalah harus dicari penyebabnya serta pemecahan dengan menggunakan akal logis),
d. Menggunakan hipotesa (proses berpikir dengan analisa dengan meletakkan hipotesa sebagai penanganan dan menuntun jalan pikiran penelitian,
e. Menggunakan ukuran objektif (tidak dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani, tetapi dengan pikiran objektif),
f. Menggunakan teknik kuantifikasi (dengan menggunakan nominal, ranking dan ranting).

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :
a. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah, termasuk luas jangkauannya,
b. Mengadakan studi kepustakaan, mencari bahan referensi, baik hasil orang lain maupun bermacam-macam konsep pemikiran buku-buku atau risalah lainnya,
c. Memformulasikan hipotesa yang merupakan kesimpulan sementara yang merupakan hubungan variable dan fenomena yang akan diteliti dan diuji kebenarannya,
d. Menentukan kode untuk menguji hipotesa, dengan merumuskan cara-cara, kerangka analisa, termasuk teknik dan alat lainnya,
e. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode dan alat serta biaya yang telah dirumuskan sebelumnya,
f. Menyusun, menganalisa dan memberikan intepretasi dalam bentuk tabulasi, coding untuk olahan computer atau alat lainnya,
g. Membuat generalisasi dan kesimpulan dari temuan-temuan dalam pengolahan yang berkaitan dengan hipotesa penelitian,
h. Membuat laporan ilmiah sebagai langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah dengan pengolahan secara ilmiah pula.

4. POPULASI adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono : 1977 : 57)
POPULASI adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap (Nawawi : 1985 : 141)
SAMPEL PENELITIAN adalah proses penyelidikan jumlah elemen ertentu dari populasi sehingga dengan mempelajari subjek sampel dan memahami karakteristik dari elemen populasi, dengan kata lain SAMPEL adalah sebagian dari populasi dalam penentuan objek yang akan diteliti.

5. ASPEK yang perlu diperhatikan dalam PENARIKAN SAMPEL PENELITIAN :
a. Alasan penggunaan sampel,
b. Tingkat representative sampel,
c. Kriteria sampel,
d. Faktor yang menentukan sampel,
e. Manfaat penggunaan sampel,
f. Prosedur dalam pengambilan sampel,
g. Proses pengambilan sampel,
h. Penentuan jenis sampel penelitian.

6. CIRI utama atau KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMIAH :
a. Purposive : memiliki tujuan atau maksud tertentu,
b. Rigor : dilakukan dengan cermat, teliti dan memiliki tingkat keakuratan tertentu,
c. Testability : memiliki dugaan atau hipotesis tertentu dan dapat diuji menggunakan ilmu yang berkaitan serta ilmu statistika (untuk data yang terkumpul, baik berjenis kualitatif maupun kuantitatif),
d. Replicability : kesimpulan atau penemuan hasil penelitian memiliki sifat stabil,
e. Precision and confidence : dapat menunjukkan seberapa besar keakuratan penelitian dan peluang bahwa taksiran peneliti adalah benar (dapat dilakukan dengan mengaplikasikan ilmu statistika dalam penelitian),
f. Objectivity : kesimpulan penelitian harus berdaarkan fakta yang dihasilkan dari temuan data actual, dan bukan berdasarkan subjektifitas atau emosional peneliti,
g. Generalizability : hasil penelitian dapat diterapkan seluas mungkin, semakin besar ruang lingkup penerapan hasil penelitian maka akan semakin baik,
h. Parsimony : memiliki prinsip kesederhanaan dalam menjelaskan masalah penelitian dan alur penelitian.

7. HUBUNGAN FILSAFAT ILMU, METODOLOGI, dan METODE ILMIAH :
Filsafat ilmu : kajian secar amendalam tentang dasar-dasar ilmu atau penerapan teori pengetahuan ilmiah.
Metodologi : ilmu yang mempelajari bagaimana suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu.
Metode ilmiah : suatu jalan yang harus ditempuh agar suatu tulisan penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

8. METODE PENELITIAN :
a. Deskriptif : metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, system pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang.
b. Historis : menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang-ulang kembali, biasanya menyangkut peristiwa pada masa lampau.
c. Eksperimen : penelitian untuk menyelidiki ada tidaknya dan seberapa besar hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan control sebagai perbandingannya.
d. Grounded research : lawab dari penelitian secara verifikasi (beranjak dari teori dijabarkan oleh hipotesis).
e. Action research : suatu penelitian yang dikembangkan bersama antara peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasi dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.

9. TEKNIK PENELITIAN :
a. Observasi : suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung atau tidak langsung terhadap tingkah laku subjek atau objek penelitian sesuai dengan apa yang ingin diteliti.
b. Wawancara : cara pengumpulan data sebagai proses interaksi, interelasi dengan karakteristik, isyarat dan persepsi yang sering digunakan dalam hal kita menginginkan mengorek sesuatu yang bila dengan cara anket, observasi atau yang lainnya belum bisa terungkapkan.
c. Angket : suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang harus dilengkapi atau dijawab oleh responden.
d. Sosiometri : cara pengumpulan data dengan membuat jaringan sosial.
9. Penjelasan istilah atau definisi operasional dalam suatu penelitian adalah penjelasan terhadap istilah yang muncul dalam pertanyaan masalah atau dalam judul penelitian yang belum dikenal secara umum. Fungsi untuk memberikan pengertian dan kejelasan kepada pembaca tentang masalah yang dibahas dan sekaligus sebagai pedoman bagi penelitian dalam proses pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian.

10. MASALAH SOSIAL adalah suatu ketidaksesuaian antara unsure-unsur kebudayaan masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok social. Jika terjadi bentrokan antara unsure-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan social seperti kegiyahan dalam kehidupan kelompok masyarakat. Masalah social muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah social yaitu proses social dan bencana alam.
CONTOH MASALAH SOSIAL : kemiskinan.
Untuk mengtasinya pemerintah seharusnya mendirikan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya dan dalam proyek pendirian lapangan pekerjaan pejabat pemerintah tidak mengkorupsi dana tersebut. Hal yang harus kita lakukan sebagai warga Negara adalah rajin bekerja supaya kita tidak ikut dalam arus kemiskinan dan kita juga harus peduli kepada sesame.

PERBEDAAN INOVASI DAN MODERNISASI


A. INOVASI

Menurut etimologi, inovasi berasal dari kata innovation yang bermakna ‘pembaharuan; perubahan (secara) baru’. Rogers dan Shoemaker mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru, praktik-praktik baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran. Pengertian baru di sini, mengandung makna bukan sekadar baru diketahui oleh pikiran (cognitive), melainkan juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat dalam arti sikap (attitude) dan juga baru dalam pengertian belum diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.

Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan/diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.

B. MODERNISASI

Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut:

a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.

b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalambuku Sosiologi: suatu pengantar)

Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.

a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.

b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidupdalam masyarakat.

Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut:

a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.

b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.

c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.

d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.

e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.

f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial

KONSEP PEMBELAJARAN ELEKTRONIK LEARNING

Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini, khususnya teknologi komputer dan internet. Dengan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan. Dalam kondisi ini banyak pihak penyelenggara pendidikan mulai melirik penerapan konsep distance learning sebagai alternatif pembelajaran yang dianggap lebih efektif dan efisien.
A. Pengertian Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi muncul pada abad ke duapuluh, lebih dahulu dikenal dengan istilah Teknologi Komunikasi (TK). Teknologi informasi berfungsi sebagai penyimpan dan pengolah informasi, fungsi ini menyebabkan orang menyebut teknologi komunikasi sebagai teknologi informasi.
Teknologi informasi adalah pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi (Richard Weiner, Websters New Word Dictionary and Communications). Teknologi informasi lebih kepada pengerjaan terhadap data, dan menitik beratkan perhatiannya kepada bagaimana data diolah dan diproses dengan menggunakan komputer dan telekomunikasi.
Teknologi komunikasi merupakan alat untuk menambah kemampuan orang berkomunikasi, sedangkan teknologi informasi adalah pengerjaan data oleh komputer dan telekomunikasi. Teknologi informasi merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin komputer dan komunikasi dan teknik yang digunakan untuk menangkap, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, menghantar dan mempersembahkan suatu bentuk informasi yang besar. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan yang sangat penting (Munir, 2004).
Pada awalnya, teknologi informasi diartikan sebagai perangkat keras dan lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data (Alter dalam Syam, 2004). Namun dalam perkembangannya mendapat respon yang lebih luas, teknologi informasi juga mencakup teknik komunikasi sebagai sarana untuk mngirim informasi. Dengan demikian, segala bentuk teknologi yang diimplementasikan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk elektronik, software pemroses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, peralatan komunikasi serta jaringan termasuk pada wilayah teknologi informasi.
Beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi Elektronik Learning, diantaranya :
1. E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of America Securities).
2. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam teknologi internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan digital untuk keperluan pembelajaran (Ellit Tronsen).
3. E-Learning adalah penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendesain, mengirim, memilih, mengorganisir pembelajaran (Elliut Masie).
4. E-Learning adalah pembelajaran yang dapat terjadi di internet (Cisci System).
5. E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi, individu, konprehensif (Greg Priest).
6. E-Learning adalah pengiriman sesuatu melalui media elektronik termasuk internet, intranet, extranet, satelit broadcast, audio/video tape, televise interaktif, dan cd-room (Cornelia Weagen).
7. E-Learning adalah keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk membuat, mengirim, dan memfasilitasi pembelajaran (Robert Peterson dan Piper Jafray).
8. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran dimanapundan kapanpun (Arista Knowledge System).
Kesimpulannya, E-Learning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (siswa dengan sumber belajar data base, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan.
B. Hakikat Teknologi Informasi
Teknologi informasi dapat menjadi alat pendorong ke arah kemajuan bangsa. Salah satu dampak terbesar adalah perkembangan pembangunan di bidang pendidikan. Peranan dunia pendidikan menjadi pintu utama untuk menyaring, mentransfer dan memberikan constraints sehingga nilai-nilai tradisional yang positif tidak mudah terkikis bahkan kita berharap dapat bergabung secara sinergis. Tugas kita adalah memanfaatkan dan mengevaluasi peranan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air tercinta ini.
Peluang memanfaatkan internet untuk keperluan pendidikan atau secara lebih khusus lagi untuk keperluan pembelajaran di lingkungan sekolah di Indonesia menjadi hal yang sangat mungkin dan layak untuk dilaksanakan.
C. Konsep Pembelajaran melalui Teknologi Informasi
Sebagai media yang menjadi bagian dari proses belajar mengajar di sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari tiga mode dasar dialog komunikasi sebagai berikut (Boettcher 1999) :
• Dialog / komunikasi antara guru dengan siswa
• Dialog / komunikasi antara siswa dengan sumber belajar
• Dialog / komunikasi di antara siswa
Perancangan suatu pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara ketiga dialog komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan pembelajaran berbasis Web (Boettcher 1995).
Internet bisa digunakan dalam seting pembelajaran di sekolah, karena memiliki karakteristik yang khas sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis dialog komunikasi yang merupakan syarat terselenggaranya suatu proses belajar mengajar. Karakteristik yang khas tersebut, yaitu :
1. Sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one to one maupun one to many.
2. Memiliki sifat interaktif.
3. Memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron maupun tertunda.

D. Faktor Pendukung Pembelajaran melalui Teknologi Informasi
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang khusus agar penyelenggaraan pemanfaatan internet untuk pembelajaran bisa berhasil, yaitu :
• Faktor lingkungan, meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
• Siswa atau peserta didik, meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan berbagai gaya belajarnya.
• Guru atau pendidik, meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman, dan personalitinya,
• Faktor teknologi, meliputi computer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah.

1. Institusi
Institusi yang paling pertama yang dituntut untuk memiliki komitmen dalam pendayagunaan internet untuk pembelajaran tentu saja adalah sekolah. Kesulitan yang akan dihadapi diantaranya untuk investasi peralatan atau infrastrukturnya, tetapi juga pada masalah biaya perawatan dan biaya operasional, yang harus dikeluarkan agar sistem terus bisa berfungsi.
Peran institusi lain adalah dalam memberikan kesadaran (awareness) baik terhadap guru maupun siswa tentang teknologi komunikasi dan informasi terutama potensi internet sebagai media pembelajaran. Kemudian dilanjutkan pemberian pengetahuan mengenai prosedur dan tata cara memanfaatkan internet melalui berbagai kegiatan dan pelatihan, sehingga akan tercipta lingkungan yang akrab teknologi.
2. Masyarakat
Dari lingkungan keluarga siswa, diharapkan munculnya dukungan yang mampu memberikan dorongan untuk memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet untuk keperluan pendidikan. Lingkungan teman sebaya (peer group) juga lebih besar pengaruhnya. Lingkungan siswa ini dipersiapkan dan disentuh agar tercipta suasana yang kondusif, yang mampu memberikan dukungan terhadap siswa dalam memanfaatkan internet untuk pendidikan.
3. Guru
Keberhasilan pembelajaran berbasis internet, secara signifikan ditentukan oleh karakteristik guru-guru yang akan dilibatkan dalam pemanfaatan internet.
4. Siswa
Bila pendidik menganggap siswa mereka sebagai manusia (human being), dengan segala hak-hak dan perbedaan-perbedan motivasinya, maka ia akan menganggap bahwa murid merupakan bagian atau subjek dari suatu proses belajar mengajar (Heinrich, 1996). Sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yang akan dikembangkan hendaknya memperhatikan perbedaan karakteristik dan segmen sasaran didik.
5. Teknologi
Cara efektif untuk menghubungkan sejumlah computer ke internet adalah dengan membangun jaringan local, Local Area Network (LAN). Jaringan yang umum dipergunakan ialah model jaringan client/server. Agar server dan client bias berkomunikasi diperlukan server program/ software dan client program/software. Empat aspek dari fakto teknologi, yaitu client (software dan hardware), server (software dan hardware), mode distribusi dan dukungan teknik (Mc Cormack, 1998)

BADUTKU yang TELAH PERGI (cerpen)

“Uggh!!!! Panas banget sih cuacanya hari ini!” keluh Winda dalam hati saat keluar kelas menuju WC. “Kantin?? Ngomong-ngomong kantin, kayaknya enak banget kalo minum susu cokelat dingin ala kantin Bi Inez. Mampir ahh..!” ucapnya lagi ketika melewati kantin sekolah.

Pak Dedi yang dikenal guru ter-cute disekolah ini, ternyata sudah masuk kelas dan sudah menulis beberapa soal Ekonometri di papan tulis. Winda mengetuk pintu kelas, memberikan senyuman manis pada guru idolanya ini, dan kemudian duduk di bangkunya.

“Dari mana, Nda? Kok telat masuk?!” tanya Rani teman satu mejanya.
“Pak Dedi udah dari tadi ya? Gue dari WC terus mampir ke kantin nih..” jawabnya sembari menunjukkan minuman yang baru dibelinya.
“Hmmphh… ngga aneh deh loe. Anak-anak pasti marah besar sama loe. Loe pake ngga ngajak sih!” lanjut Rani.
“Sorry laah..” singkatnya sembari mengambil buku dari tas.
“Abis ini, anak-anak pada mau ke rumah loe.. Pengen bakso si mas ganteng katanya..” ucap Rani berbisik sembari terus menulis soal dalam bukunya.

Teman-teman dekat Winda memang sangat rajin datang ke rumahnya. Apalagi selesai belajar tambahan seperti ini. Otak sudah capek dan obatnya cuma satu, yaitu bakso. Siang ini tepat jam tiga sore, mereka sudah sampai di tempat mangkal si mas ganteng yang letaknya tidak jauh dari rumah Winda. Dengan semangatnya mereka memesan tujuh bungkus bakso untuk dinikmati bersama di rumah.

“Ada majalah baru ngga, Nda?!” tanya Sita sambil menikmati bakso pesanannya.
“Ambil aja di laci, Ta! Trus kalo pada mau cemilan, di kamar gue tuh..” jawabnya sembari kepedasan.
“Gue pengen minum nih, loe ngga perhatiin gue dari tadi kepedesan juga, Neng?!” celoteh Debby yang memang paling bawel diantara yang lainnya.
“Halllaahhh, biasanya juga loe ngga tau malu langsung embat. Ambil aja, By” sambungnya.
“Eia Nda, hampir gue lupa, dapet salam tuh dari anak kelas dua temen gue” tiba-tiba Tira menyampaikan salam untuknya. “Pengen kenalan katanya, tapi keliatannya loe judes gitu. Dia juga nanyain status loe, ya gue bilang aja kita semua lagi jomblo” lanjut Tira. “Katanya dia udah lama perhatiin loe. Trus gue kasih nomer loe, malem ini pasti dia telfon loe. Ngga apa-apa kan?!” sambungnya lagi.
“Temen loe yang mana nih??” tanyanya penasaran. Dan tiba-tiba handphone Winda yang berada di atas meja tv berdering. “Eh, bentar-bentar!! Gue bales sms dulu ya” sambungnya. “Oowwhh, Randy ya maksud loe” ucapnya saat membaca sms dari nomer yang tidak ia kenal, diiringi anggukan Tira. “Dia sms gue, Ra!” lanjutnya sembari menunjukkan isi smsnya pada Tira.
“Idihh lebay bener tu kata-katanya..” ejek Tira.
“Eh, tapi kok dia nyebut gue “kakak” sih?!!” tanya Winda pada teman-temannya.
“Ialaahh loe kan kakak kelasnya, gimana sih!” sambung Debby.
“Kesannya loe tua banget, Nda..” sindir mereka.

Malem ini Winda mengerjakan tugas sembari santai di tempat tidurnya, Winda terganggu dengan missedcall dari nomor yang sama. Namun akhirnya pemilik nomor itu berani menunjukkan suaranya.

“Malem kakak.. Sorry ya ganggu..” sapa cowok di sebrang sana.
“Kakak?! Owhh, loe temennya Ira ya?” singkatnya saat teringat kata-kata Tira siang tadi. “Aduh, De’.. Pliss yaa jangan panggil kakak lagi, panggil nama gue aja lah” lanjutnya sedikit dingin. “Jadi loe yang dari tadi missedcall ngga jelas? Maksud loe apa sih, ganggu orang aja!” lanjutnya lagi.
“Cuma becanda, sorry kalo keganggu. Udah ngantuk ya, suaranya kok berat banget?” jawabnya menebak-nebak. “Masak jam segini udah mau molor? Belajar dong, udah kelas tiga, mau ujian juga, kok masih santai-santai..” cerocosnya sok tahu.
“Idiiiiiiih… terserah gue kali! BTW, ada apa sih malem-malem gini telfon?!” lanjut Winda.
“Gue cuma mau minta ijin, jutek banget sih. Boleh ngga besok kita ngobrol live di sekolah?” pintanya.
“Live?!! Loe pikir nyanyi kali?” jawabnya singkat.
“Boleh ya, Please…..” mohon lelaki yang belum dikenalnya ini, dengan nada manjanya.
“Ya udah deh, besok di kantin aja ya bubaran sekolah. See you ya…” ucapnya mangakhiri perbincangan.

***

“Cie yang janjian sama Randy..” sindir Tira saat Winda pamit pada sahabatnya untuk pulang mendahului mereka.
“Siapa yang jadian? Cuma mau..”
“Idiihh, siapa juga yang bilang jadian? Loe aja yang pengen..” lanjut Tira diiringi senyum sahabatnya yang lain.
“Apaan sih, Ra! Biasa aja lagi..” ucapnya sedikit malu karena salah dengar.
“Halllaaahhh, buktinya gue bilang JAN-JI-AN, tapi loe dengernya JA-DI-AN. Ngga usah pura-pura deh, Randy udah cerita kali tentang tadi malem..” sambung Tira mengejekku.
“Hah?! Jadi, kalian pada tau kalo..”
“Ya gitu deh, nyantai aja lagi..” lanjut Debby yang ngga mau kalah mengejek Winda.
“Udah deh, Nda! Sana-sana!!! Tuh Randy udah di kantin, kasian kelamaan nunggu. Dari tadi missedcall gue mulu, tandanya loe kudu cepet nyamperin dia.!” saran Tira sembari mendorong tubuhku keluar kelas untuk menghampiri Randy. Dengan segera Winda berjalan menuju kantin, ia juga penasaran ingin melihat wajah lelaki yang katanya sedang mengincar dirinya.
“Kok lama sih, Kak?! Baru keluar ya?!” ucap lelaki yang baru ia lihat sosoknya ini, membuka pembicaraan.
Winda hanya terdiam karena terpesona akan pandangan pertamanya ini.

“Kok diem?!” tanyanya sembari mengambilkan Winda satu botol softdrink.
“Sampe loe ngomong kakak sekali lagi, gue pergi aja ya!” ancamnya.
“Tega! Orang cuma becanda ah..” jawabnya beralasan.

Lagi-lagi Winda terdiam karena gugup.

“Loe kebanyakan diem ahh..” sambungnya seakan meminta Winda untuk bicara. Randy terus memandang Winda yang masih juga diam.
“Apaan sih ni anak ngeliatin gue kayak gitu..” ucapnya dalam hati. “Iiiih, muka loe kayak ganteng aja deh!” katanya sembari menyentuh wajah Randy dan sedikit memberi senyuman.
“Yee.. pegang-pegang gue! Hehe, gitu dong senyum.. Kan keliatan pipi chubbynya!” ucapnya sedikit memujiku. “Cantik deh! Dari tadi gue cuma pengen loe senyum tau..” lanjutnya sembari masih terus memandangku. “Kok bengong?? Terpesona ya liat gue?” lanjutnya lagi.
“Hah?! GR ah..” singkatnya. “Ke ruang seni yuk, pengen liat Keke latihan ambil suara buat acara pentas seni Senin besok!” ajak Winda.
“Kenapa ngga loe aja yang nyanyi?! Katanya anak band?” sindirnya.
”Mulai deh sok tahu!” ucapnya sembari bersiap beranjak dari kantin.
“Apa sih yang gue ngga tau tentang loe?” lanjutnya saat berjalan disebelah Winda menuju ruang seni.

Cukup lama Winda menghabiskan waktu bersama Randy di ruang ini, tidak hanya berduaan, tetapi bersama sahabat-sahabatnya yang juga mudah akrab dengan Randy. Seharian penuh canda tawa setelah beberapa hari ini Winda tidak enak hati dan perasaan.


Dear diary..
Nda punya temen baru, kayaknya anaknya baik..
“Randy”, nama yang cukup bagus kan?
Pertama kenal aja dia udah nunjukkin carenya.
Katanya anak-anak sih Randy ada feeling ke Nda.
Tapi, ngga mau GR duluan ah, kayanknya emang dia baik sama semua orang deh..
Jadi senyum-senyum sendiri inget kelakuannya dia.
Hmm.. kita liat deh kelanjutannya besok!!

***
Empat hari sudah Winda merasa nyaman melewati hari-harinya dengan teman barunya ini. Randy sosok yang humoris, ia bisa membuat Winda tersenyum dan tertawa lepas. Randypun tidak menuntut Winda untuk ber-jaim ria. Seperti malam-malam sebelumnya, Randy menelefon Winda untuk sekadar mengucapkan selamat tidur.

“Jangan bilang gue ganggu ya telfon loe?” pintanya. “Kali ini gue pengen ngobrol banyak, please..” lanjutnya memohon.
“Emmhh, ngga apa-apa kok .. Kebeneran gue lagi butuh temen..” jawab Winda berusaha membuatnya senang.
“Butuh temen atau pacar?” sambungnya.

Winda terdiam kembali, ia ingin menceritakan sesuatu padanya, tetapi ragu karena merasa baru mengenalnya.

“Ah, BT ah diem aja. Kamu lagi ada masalah ya?” tanyanya tanpa basa-basi. “Cerita dong..” pintanya.
“Ngga ah..” singkat Winda. “Eh, loe tinggal dimana sih?!” lanjutnya mengalihkan pembicaraan.
“Gue ngekost, deket sekolahan kok..” singkatnya. “Bonyok gue di Jakarta.. gue tinggal disini berdua doang sama si kodok..” jelasnya.
“Kodok cowoknya Keke?” tanya Winda yang belum tahu banyak tentang lelaki ini.
“Ia, gue masih sodaraan tuh ama dia” lanjutnya lagi.
“Anak kelas dua bakal study tour ya, tujuan kemana?” tanya Winda mencari pertanyaan lain.
“Jogja. Nyantai aja, loe pasti gue bawain oleh-oleh..” ucapnya diiringi senyuman Winda.
“Beneran ya, nanti gue bilangin juga ke anak-anak kalo loe mau bawain oleh-oleh buat kita..” lanjut Winda sedikit berjokes.
“Ah, jangan dong, gue kan pengen kasih oleh-olehnya buat loe, bukan buat anak-anak..” jelasnya.
“Loe gitu banget sih, kan temen loe juga..” sambung Winda.
“Kenapa ya gue nyaman deket sama loe..” ucapnya membuat Winda terdiam.
“Gombal ahh, baru juga berapa hari kita kenal..” lanjut Winda.
“Ahh ngga pernah percaya nih. Eh, besok gue minta foto loe yah di handphone gue.. Boleh ngga? Kalo bisa sih sama foto loe yang di dinding kamar loe juga” pintanya.
“Tau dari mana loe?” jawabnya. “Eh ia, rambut gue kan baru dipotong tadi sore, wajah baru ceritanya. Besok liat ya, pantes ngga sih pake potongan kayak gini?!”sambungnya.
“Pantes ko pantes.. Boleh ngga minta foto, kok jadi ngalihin pembicaraan sih..” lanjutnya.
“Mmmmh.. Besok HP loe kasih ke Tira aja. Tau beres deh pokoknya..” janji Winda.
“Beneran nih???” tanyanya tidak percaya dengan janji wanita pujaannya.
“Mmmh.. loe kok baek banget sih sama gue..” ucap Winda jujur. “Mulai sekarang, loe jadi badut gue ya.. Soalnya loe bisa ngehibur gue sih di saat gue ada masalah gini..” lanjutnya.
“Siaaappp.. Selamanya gue janji bakal jadi badut loe..” ucapnya bersedia. “Tapi badutnya ngga tau masalah apa yang bikin loe murung gitu..” sambungnya berharap Winda menceritakan sebagian dari permasalahannya.
“Nanti juga loe tau. Thanks ya badut, loe udah bikin gue ketawa beberapa hari ini..” ucap Winda berterimakasih.

***

Jam istirahat kali ini Tira mengintrogasi Winda dengan beberapa pertanyaan, yang Winda tidak tahu maksud dari pertanyaan tersebut.

“Nda, loe ada perasaan ngga sama Randy?” tanyanya.
“Kenapa, Ra? Dia nanya?” jawab Winda kebingungan.
“Engga.. gue pengen tau aja. Loe ke dia ada feeling juga apa ngga??” lanjut Tira.
“Gue nyaman banget deket sama dia..” jawab Winda sedikit menutupi perasaanya.
“Bener nih ngga ada perasaan lain??” goda Tira.
“Ialah, masa baru kenal beberapa hari bisa jatuh cinta, ngga mungkin kali..” lanjut Winda beralasan.
“Nda, dipanggil Randy tuh..” ucap Keke yang baru memasuki kelas. “Ra, ke ruang seni sekarang yuk. Technical meetingnya bentaran lagi mulai!” ajak Keke pada Tira yang masih disamping Winda. “Loe nyusul aja ke bawah aja ya, Nda..” sambung Keke terburu buru sembari menggandeng lengan Tira.
“Ia ntar gue nyusul ya..” ucap Winda yang juga berjalan keluar kelas menemui Randy.
“Selamat nge-date di siang bolong.. Dagh Nda, dagh Randy, kita duluan ke bawah ya..” goda kedua sahabatnya.
Winda memberikan senyuman pada Randy sembari mengembalikan handphone milik Randy yang sudah berisi foto-foto dirinya.
“Thanks ya.. Rambut loe bagus kok, siapa yang bilang ngga pantes?” ucap Randy memuji, Windapun tersenyum.

***

“Malem.. lagi ngapain?!” ucapan pertama Randy saat menelepon Winda di malam berikutnya.
“Nunggu telfon dari kamu..” jawab Winda sembari menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur.
“Apa? Kamu?!..” singkat Randy terkejut.
“Eh, maksudnya nunggu telfon dari loe..” lanjut Winda beralasan. “Senin besok loe dateng ke stand bazaar kelas gue ya” pinta Winda.
“Siiipp, nanti aku borong deh, emang stand kamu sedia makanan apa aja?!” tanyanya kegirangan.
“Ngga tau, gue ngga ngurus konsumsi!” singkatnya.
“Besok ke sekolah ngga?” tanya Randy lagi.
“Males sih, hari minggu pengennya jalan sama keluarga. Tapi ya gimana lagi, gue jadi ketua dekorasi ya harus tanggung jawab dong..” jelasnya.
“Jam berapa?! Bareng aku yuk jam sepuluh-an..” ajaknya.
“Kepagian ahh, jam satu-an aja..” lanjutnya.
“Ok deh, Kakak!!!” sindirnya.”Sampe besok deh kalo gitu.. Gue mau pergi dulu nih..” pamitnya mengakhiri perbincangan.
“Non Winda..” tiba-tiba terdengar suara Bi Hanhan dari balik pintu kamarnya.
“Ya, Bik!!!” sahutnya.
“Ada mas Aldo tuh..” ucap Bibik memberi tahu.
“Agh.. Nda males, Bik!! Bilangin aja udah tidur atau ngga enak badan atau apapun lah.. Pokoknya Nda ngga mau ketemu Aldo dulu. Tolong ya, Bik..” teriaknya dari dalam kamar. “Ngapain sih dia berani banget dateng ke rumah. Mentang-mentang tau papa lagi di luar kota” ucapnya dalam hati.
“Nda sayang, kenapa kamu ngga mau ketemu Aldo?” ucap Mama saat masuk ke kamar Winda. “Bener nih mama suruh pulang Aldonya?” lanjut Mama.
“Bener, Ma.. Nda lagi BT sama dia. Lagian kan dia bukan cowok Nda lagi. Terserah Nda mau ketemu atau ngga sama dia, Ma..” jelas Winda menggerutu.
“Ah kamu.. Kayaknya Aldo mau ngomong serius sama kamu. Lebih baik kamu sendiri ketemu dia terus kamu bilang sama dia apa yang kamu mau” saran Mama sembari mengelus rambut Winda..
“Yahh, mama ngga ngerti deh!!” gerutunya sembari berjalan menuju ruang tamu. Mama hanya menggelengkan kepalanya. “Apaan sih malem-malem gini dateng segala!” gerutu Winda saat menemui Aldo, mantan kekasihnya yang masih juga mengejar cintanya.
“Enak ya tadi ngobrol sama anak kelas dua? Pake ngasih nomer telepon, ketawa-ketawa bareng?!” sindir Aldo yang terlihat cemburu.
“Trus kenapa?! Sewot banget, emangnya kamu siapa?! Inget ya, kita udah ngga ada hubungan apa-apa lagi!!” jelas Winda sembari terus berdiri di hadapan Aldo.
“Tapi kamu inget juga, aku tuh selamanya bakal sayang sama kamu! Aku ngga pernah punya niat untuk tinggalin kamu, tapi kamu yang minta dengan segala alesan” jawabnya serius. “Ternyata sekarang aku tau sebabnya. Hanya gara-gara kamu dikenalin temen-temen kamu sama dia, trus kamu suka sama dia dan ninggalin aku dengan alesan yang macem-macem..” lanjutnya penuh emosi.
“Kamu ngga usah bawa temen-temen aku ya!” ancam Winda.
“Kenapa? Kamu lebih sayang sama temen-temen kamu? Sampe-sampe kamu terus-terusan belain mereka?” sindirnya lagi.
“Ia!!! Mau apa?! Mereka ngga pernah bikin aku sedih, ngga kayak kamu yang selalu buat aku nangis hampir setiap malem!” lanjutnya lagi.
“Ah!!! Shitt!!! Semua gara-gara cowok itu! Aku bakal kasih pelajaran ya sama dia!” ancamnya.
“Alaaaah, kamu tuh kayak yang berani aja. Selama ini kan kamu cuma bisa ngomong doing, ngancem doang.. ” sindir Winda lagi.
“Ternyata kamu suka juga ya sama brondong? Kasian deh dapet pengganti aku brondong kayak dia. Pemabuk lagi!” ucapnya membuat Winda semakin marah.
“Heh! Jaga omongan kamu ya! Randy ngga seperti yang kamu bayangin!” lanjut Winda membela lelaki yang sedang mendekatinya itu.
“Siapa? Randy? Oh, Randy namanya..” sambung Aldo.
“Selama aku deket dia, dia selalu bikin aku ketawa dan aku nyaman di deket dia!! Lagian kamu kenapa sih?! Aku bilang ngga perlu ikut campur urusan aku, aku ngga perlu perhatian kamu lagi!” jelas Winda yang kemudian beranjak masuk kembali ke kamarnya. Aldo dengan segera menarik lengan Winda.
“Kamu yang bilang sama aku ngga suka sama pemabuk! Trus kenapa? Kenapa harus dia yang jadi cowok kamu? Keliatan banget kok dari tampangnya yang suka minum!!! Aku tuh pengalaman, Nda!” ucapnya sok tahu. “Aku mau kamu dapet pengganti yang lebih dari aku, bukan malah ancur gitu!!!” lanjutnya.
“Terserah kamu mau mandang dia kayak apa! Dia temen terbaik aku saat ini!” sambung Winda yang wajahnya semakin memerah.
“Sekarang temen, tapi nanti kan…”
“Sekarang atau nanti, apa urusannya sama kamu?!” lanjut Winda memotong pembicaraan Aldo.
“Urusan akulah .. Aku cinta sejati kamu, kita hanya terpisah karena perbedaan yang kita punya. Coba kalo perbedaan itu ngga kamu jadiin masalah, kita pasti masih baik-baik aja kan?!” tanya Aldo masih penuh harap.
“Baik apanya?! Apa yang namanya selalu ribut itu baik-baik? Yang namanya hubungan ngga direstuin orang tua, ngga juga direstuin Tuhan! Inget itu!” ucap Winda sedikit membentak. “Biarlah hati kecil aku sayang sama kamu, tapi kalo emang kita ngga bisa satu, kita mau apa lagi? Mungkin ini yang terbaik untuk kita” sambung Winda ingin membuatnya mengerti. “Kamu dan aku pasti dapet pengganti yang lebih. Aku tau dia anak baik-baik, kamu ngga usah cemasin aku. Dan yang lebih dari dia, dia bisa bikin aku seneng! Dan aku ngerasa SAYANG sama dia!!! PUAS??!!” ucap Winda sembari melepaskan tangannya dari genggaman Aldo, kemudian ia berlari ke dalam kamarnya.
“Kamu gitu ya sekarang? Makasih tau ngga?!” teriak Aldo.

***

Pagi-pagi sekali handphone Winda berdering. “Keke? Nelfon pagi buta gini, ada apaan sih” ucapnya ketika melihat nama penelepon di layar ponselnya.

“Ia, Ke.. Ada apana?!” ucap Winda dengan nada masih mengantuk.
“Nda, sabar yah..” lirih Keke. “Randy.. Randy udah ngga ada, Nda... Randy meninggal..” lanjutnya semakin lirih.
“Apa?! Keke, loe, loe, loe lagi becanda kan?!!” jawab Winda sedikit histeris.
“Sabar ya..” lanjut Keke berusaha menyadarkan sahabatnya ini.
“Randy.. aku harap ini hanya mimpi aku ajaa..” ucapnya dalam hati. “Hari ini, kita janji buat ketemu kan? Besok, kamu juga janji borong makanan di stand aku? Lusa sepulang study tour, kamu janji bawain oleh-oleh buat aku? Dan selamanya, kamu janji bakal jadi badut aku??” lanjutnya dalam hati ketika ingat janji-janji Randy yang belum sempat ia penuhi.
“Nda, nanti gue kasih kabar loe lagi ya..” sambung Keke yang masih lirih.

Winda bangun dari tempat tidurnya, ia duduk di depan meja riasnya dan menatap dirinya yang pucat setelah mendengar kabar buruk pagi ini. “Randy.. kenapa Tuhan hanya kasih aku kesempatan sesaat untuk deket sama kamu? Kenapa?” ucapnya masih dalam hati. “Selama ini aku belum pernah panggil nama kamu.. Selama ini kamu belum tau perasaan aku. Aku sayang sama kamu, Ndiii…” lanjutnya sembari membayangkan satu minggu yang telah ia lewati bersamanya.
“Raaandyyyy .. !!!!!” teriaknya sembari meneteskan air mata.

Kemudian Winda bergegas menuju sekolahnya untuk mencari tahu berita buruk ini dari sahabat-sahabatnya. Diperjalanan menuju sekolah, ia masih terus menangisi berita ini. Mama yang mengantarnyapun kebingungan menenangkan anak tunggalnya ini.

“Nda, jenazahnya udah di bawa ke Depok, ke tempat orang tuanya!!!” ucap Keke ketika Winda tiba di sekolah dan menghampirinya.
“Apa??!! Jadi gue harus ngapain sekarang, please tolongin gue gimana caranya supaya..”
“Udah ya, Nda.. Loe harus bisa terima ini semua” lanjut Rani mengelus pundak Winda dan memeluk sahabatnya ini.
“Semalem masih bercanda-bercanda sama gue..” ucapnya sembari menangis. “Gue pengen ke sana.. Gue pengen liat dia sampe tempat terakhirnya!!” gerutu Winda.
“Jakarta Nda, bukan lokasi yang deket dari kota kita ini!” jelas Tira sedikit kesal. “Loe jangan ngerasa sedih sendirian kayak gitu, kita semua juga sedih dan bisa ngerasain perasaan loe!!!” sambungnya sembari memeluk sahabatnya ini.
“Kita semua kehilangan dia, Nda. Bukan hanya kamu, kita sayang dia!!! Dia sahabat yang baik, walaupun kita juga baru kenal dia beberapa hari ini…” Debbypun ikut menenangkan Winda.
“Sebenernya apa yang terjadi sampe dia bisa pergi…” lirih Winda.
“Semalem kita malem mingguan rame-rame. Gue juga ada di situ sama cowo gue, Keke juga disitu sama cowoknya. Motor Randy di paling depan diantara kita semua” jelas Tira sembari menghela nafas. “Terus, kita lewat gang kecil yang ada rel kereta apinya. Dan sama sekali ngga ada penutup pintu lintasan, bikin kita ngga tau kalo mau ada kereta yang lewat..” lanjut Tira.
“Udah.. Cukup, ngga usah diterusin lagi, Ra..” pinta Winda yang masih penuh isak tangis.
“Tapi, Nda. Ada yang mau gue kasih tau sama loe” ucap Tira.
“Apa?!” singkat Winda sembari menghapus air matanya.
“Kemarin sebelum berangkat, dia nanya ke gue perasaan loe ke dia. Tapi gue bilang ngga tau, maksudnya supaya dia tanya langsung ke loe. Rencananya dia mau nembak loe besok di acara pensi” jelas Tira yang kemudian semakin membuat Winda menangis tak berdaya.
“Dia kan juga janji sama gue, Nda. Janji mau kasih gue bunga pas gue nyanyi di acara besok. Pokoknya besok gue mau nyanyi lagunya special buat dia..” ucap Keke yang juga masih dalam kesedihan.
“Makasih, Ra.. Loe udah kenalin sosok Randy ke gue..” lirih Winda yang kemudian melamun, membayangkan sosok lelaki yang tidak akan pernah ia lihat lagi raganya. Tatapannya kosong, seperti putus harapan, seperti kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.

***
“Selamat pagi siswa-siswi yang saya cintai serta Bapak-Ibu guru sekalian yang saya hormati..” ucap Bapak Kepala Sekolah yang membuka acara pentas seni hari ini. “Hari ini insyaallah kita akan melaksanakan kegiatan pentas kreatifitas siswa dimana sejak kemarin kalian telah mempersiapkan sebaik-baiknya, sehingga acara hari ini bisa terlaksana dengan baik..” lanjut Bapak Kepala Sekolah yang berdiri tegak di podium. “Satu lagi berita duka.. Kita telah kehilangan teman kita yang kita cintai, Randy XI-IPS-4. Kita doakan semoga teman kita ini, diterima di sisi-Nya, dan bagi yang ditinggalkan bisa tabah menerimanya..” sambung Bapak Kepala Sekolah memberitakan berita duka pada seluruh siswa-siswi juga guru-guru.

“Udah, Nda.. Jangan nangis terus” ucap Tira setelah Kepala Sekolah membahas berita duka ini. “Randy pasti liat kita dari atas sana!!” lanjutnya menenangkan Winda yang masih belum bisa menerima kepergian lelaki yang sebenarnya ingin ia miliki itu.
“Ini yang terbaik, Nda…” sambung Sita sembari tersenyum yakin.
“Loe beruntung, loe cinta terakhirnya dia..” lanjut Rani menghapus air mata Winda.
“Kita semua temen-temen kamu ngerasa kehilangan kamu banget, terutama aku.. Sosok kamu yang begitu ngangenin, bikin aku ngerasa kamu ngga pernah pergi..” ucap Winda sembari melihat ke atas langit. “Trimakasih ya selama ini udah jadi badut aku, walau sesaat..” lanjutnya yang kemudian menghela nafas. “Aku janji ngga akan larut dalam kesedihan, aku pengen kamu tenang di sana..” sambungnya yang kemudian dipeluk oleh sahabat-sahabatnya.

***


DEDICATED TO: RANDY SUTAN SAGALA …
Kenangan terindah di bulan Maret 2006, ketika saya mengenal sosoknya. Dan di bulan itu juga, saya harus kehilangan dia untuk selamanya. Namun sosoknya masih penuh arti sampai hari ini. Terima kasih untuk satu minggu yang penuh arti itu..





Putri Handayani, 18 Maret 2006

Senin, 26 April 2010

KARAKTERISTIK INOVASI

Lima karakteristik inovasi meliputi:
1) keunggulan relatif (relative advantage),
2) kompatibilitas (compatibility),
3) kerumitan (complexity),
4) kemampuan diuji cobakan (trialability) dan
5) kemampuan diamati (observability).

Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi eknomi, prestise social, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.

Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).

Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.

Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan (mendemonstrasikan) keunggulannya.

Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif; kesesuaian (compatibility); kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.

Sabtu, 10 April 2010

FRIENDSHIP vs TROUBLE'S

iseng2 saya mengomentari status salah satu temen FB saya, Ina Chubby ttg "apakah ada yg namanya MANTAN SAHABAT?"

Saya jadi teringat satu sahabat saya (yang saat ini mungkin saya menganggapnya MANTAN SAHABAT).

Sampai hari ini saya tidak tahu penyebab retaknya persahabbatan kami itu.
* Apakah karena saya punya satu kesalahan yg fatal (padahal saya tidak merasa seperti itu),
* Apakah karena dia tidak nyaman lagi menjalin persahabatan dgn saya (padahal dia tidak pernah mengatakan itu),
* Apakah saya tidak pantas untuk menjadi sahabatnya untuk jangka waktu yang panjang (padahal saat kami masih dekat, saya berusaha ada untuknya saat suka dukanya).

Saya rindu semua hal yang saya lakukan bersamanya ...
Suka duka , pahit manisnya , saya amat merindukannya ...
sahabat akan melebihi seorang teman biasa, dgn sahabat saya bisa bercerita berbagi segala suka duka, namun saat ini tak ada lagi sosoknya , walaupun masih banyak teman yang kumiliki .

ego kami mungkin memang sama2 besar, tak ad yang berniat untuk meminta maaf terlebih dahulu untuk kebaikan / kembalinya persahabatan kami itu. Tak ad yg berniat mengalah demi kebenaran .

- Untuk sahabatku yg telah jauh -
Bisakah kita mengulanginya lagii ?!

Jumat, 09 April 2010

Kesabaranku sedang diuji

Sabar sabar sabar ..
Harusnya saya dan suami memiliki sifat itu, apalagi disaat saat terkena musibah seperti ini .
Hari ini (masih di dalam RumKit) , saya mendapatkan ide untuk sedikit menulis sebagian kecil dr perasaan saya .

Pagi ini saya optimis, bisa membawa pulang suami ke rumah setelah hampir 6hari ini di RS. Diapun sudah tampak segar dibanding hari2 kmrin , dia terliihat semangat untuk kembali ke rumah, walaupun masih lemas layaknya orang yg baru sembuh. Namun saat dokter tiba, ia malah membawa kabar buruk, trombosit turun lagi dan ia tidak berani utk memulangkan suami saya.
Saat itu pula saya mengabari keluarga d rumah,, mungkin mereka juga kecewa sama seperti saya.

Dipasanglah (lagi-lagi) infus d tangannya,,
Serba salah, itu yg saya rsakan sebagai yg mendampinginya dsini. Makan minumnya pun susah, untuk memaksanya juga saya tak tega. Semua keluarga menyemangati kami utk bersabar bahwa ini salah satu ujian utk kami ditahun2 awal rumahtangga kami ...
Y allah cukup !!

2 suamikuu : pleasee makan minum yg byak, utk maksa kmu aku ga tegaa ! bantu aku juga nta, kuatin akuu juga !!

Kamis, 08 April 2010

SABAR, itu kuncinya (mungkin) ....

musibah ..
siapa yg bisa menolak datangnya ?
apalagi manusia seperti saya ini ..
Awal tahun 2010 ini , tpatnya 12 januari , saya masih bisa merasakan indahnya kebersamaan , kami smpat berlibur ke luar kota , sejenak meninggalkan aktifitas .
Saya fikir masih byk hari2 indah yg akan saya lewati , apalagi kami sedang membangun istana mungil kami yang kira2 2bulan ke depan sudah bs kami tempati bersama.

Tapi ternyata bulan berikutnya, tepatnya awal bulan februari , suami saya harus merasakan proses operasi Yg selama ini tak pernah ia rasakan . Ada sedikit benjolan dekat telinganya dan harus segera diambil dgn cara operasi . Saya hanya bsa menyemangatinya agar sabar dan ikhlas walau sebenarnya saya tak tega sedikitpun.

Bulan berikutnya, tepatnya awal maret , harus ad laggi musibah yg datang , juga menimpa suami saya . Saat berangkat kantor , diperjalanan ia mengalami kecelakaan . Ada pengendara motor yg tdk bertanggung jawab, sampai suami saya terjatuh dan memar2 di tubuhnya. Siapapun si penngendara itu, suami saya tetap memaafkannya. Tetapi saya tidak, saya ingin orang itu mengalami hal yg sama / lebih dr yang suami saya rasakan.

Hari2 berlalu dan datanglah bulan berikutnya. Awal bulan april ini, musibah kebali datang pada suami saya. Walaupun bkn penyakit yg hebat, tetapi lagi2 suami saya hrus merasakan sakit. Ia terkena DBD dan harus menjalani perawatan d RS.

Allahuakbar , 3 bulan berturut turut cobaan itu datang pada kami, tepatnya suami saya. Dia yang lagi2 harus merasakan sakit. Kenapa bukan aku saja ? Pekerjaannya jadi terhambat kalau seperti ini terus. Apa maksud dan makna dibalik semua ini , pertanda apa semua ini , dan apa lagi yang akan terjadi di bulan2 berikutnya ? SABAR adalah kuncinya, mungkin ...

To cummiku sayang : sabar ya sayang, aku selalu disini, disampingmu ..