Jumat, 30 April 2010

PENELITIAN SOSIAL


1. PARADIGMA PENELITIAN adalah kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan social dan perlakuan peneliti terhadap ilmu/teori. Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta criteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.

Perbedaan penelitian ilmu social dengan ilmu alam :
• Ilmu social (social science) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
• Ilmu alam (natural science) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana objeknya adalah benda-benda alam dengan hUkum-hukum yang pasti dan umum.

2. Langkah-langkah pokok dalam PENELITIAN SOSIAL :
a. Menetapkan objek atau pokok persoalan, tidak ada satu penelitianpun tanpa petsoalan, karena itu perlu diletakkan pertama,
b. Membatas objek atau pokok persoalan, sehingga tidak meluas, jelas batasan garapan dan ruang lingkupnya,
c. Menetapkan metode teknik dan alat pengumpulan data, populasi, dan sampel penelitian yang relevan dengan masalah yang akan diteliti,
d. Mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan persoalan penelitian,
e. Mengolah data dan menarik kesimpulan,
f. Merumuskan dan melaporkannya,
g. Mengemukakan implikasi-implikasi penelitian tergantung kebutuhan.

3. KRITERIA METODE ILMIAH :
a. Berdasarkan fakta-fakta yang nyata (berdasarkan khayalan, kira-kira, legenda, dsb),
b. Bebas dari prasangka (bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif),
c. Menggunakan prinsip analisa (semua masalah harus dicari penyebabnya serta pemecahan dengan menggunakan akal logis),
d. Menggunakan hipotesa (proses berpikir dengan analisa dengan meletakkan hipotesa sebagai penanganan dan menuntun jalan pikiran penelitian,
e. Menggunakan ukuran objektif (tidak dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani, tetapi dengan pikiran objektif),
f. Menggunakan teknik kuantifikasi (dengan menggunakan nominal, ranking dan ranting).

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :
a. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah, termasuk luas jangkauannya,
b. Mengadakan studi kepustakaan, mencari bahan referensi, baik hasil orang lain maupun bermacam-macam konsep pemikiran buku-buku atau risalah lainnya,
c. Memformulasikan hipotesa yang merupakan kesimpulan sementara yang merupakan hubungan variable dan fenomena yang akan diteliti dan diuji kebenarannya,
d. Menentukan kode untuk menguji hipotesa, dengan merumuskan cara-cara, kerangka analisa, termasuk teknik dan alat lainnya,
e. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode dan alat serta biaya yang telah dirumuskan sebelumnya,
f. Menyusun, menganalisa dan memberikan intepretasi dalam bentuk tabulasi, coding untuk olahan computer atau alat lainnya,
g. Membuat generalisasi dan kesimpulan dari temuan-temuan dalam pengolahan yang berkaitan dengan hipotesa penelitian,
h. Membuat laporan ilmiah sebagai langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah dengan pengolahan secara ilmiah pula.

4. POPULASI adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono : 1977 : 57)
POPULASI adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap (Nawawi : 1985 : 141)
SAMPEL PENELITIAN adalah proses penyelidikan jumlah elemen ertentu dari populasi sehingga dengan mempelajari subjek sampel dan memahami karakteristik dari elemen populasi, dengan kata lain SAMPEL adalah sebagian dari populasi dalam penentuan objek yang akan diteliti.

5. ASPEK yang perlu diperhatikan dalam PENARIKAN SAMPEL PENELITIAN :
a. Alasan penggunaan sampel,
b. Tingkat representative sampel,
c. Kriteria sampel,
d. Faktor yang menentukan sampel,
e. Manfaat penggunaan sampel,
f. Prosedur dalam pengambilan sampel,
g. Proses pengambilan sampel,
h. Penentuan jenis sampel penelitian.

6. CIRI utama atau KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMIAH :
a. Purposive : memiliki tujuan atau maksud tertentu,
b. Rigor : dilakukan dengan cermat, teliti dan memiliki tingkat keakuratan tertentu,
c. Testability : memiliki dugaan atau hipotesis tertentu dan dapat diuji menggunakan ilmu yang berkaitan serta ilmu statistika (untuk data yang terkumpul, baik berjenis kualitatif maupun kuantitatif),
d. Replicability : kesimpulan atau penemuan hasil penelitian memiliki sifat stabil,
e. Precision and confidence : dapat menunjukkan seberapa besar keakuratan penelitian dan peluang bahwa taksiran peneliti adalah benar (dapat dilakukan dengan mengaplikasikan ilmu statistika dalam penelitian),
f. Objectivity : kesimpulan penelitian harus berdaarkan fakta yang dihasilkan dari temuan data actual, dan bukan berdasarkan subjektifitas atau emosional peneliti,
g. Generalizability : hasil penelitian dapat diterapkan seluas mungkin, semakin besar ruang lingkup penerapan hasil penelitian maka akan semakin baik,
h. Parsimony : memiliki prinsip kesederhanaan dalam menjelaskan masalah penelitian dan alur penelitian.

7. HUBUNGAN FILSAFAT ILMU, METODOLOGI, dan METODE ILMIAH :
Filsafat ilmu : kajian secar amendalam tentang dasar-dasar ilmu atau penerapan teori pengetahuan ilmiah.
Metodologi : ilmu yang mempelajari bagaimana suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu.
Metode ilmiah : suatu jalan yang harus ditempuh agar suatu tulisan penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

8. METODE PENELITIAN :
a. Deskriptif : metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, system pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang.
b. Historis : menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang-ulang kembali, biasanya menyangkut peristiwa pada masa lampau.
c. Eksperimen : penelitian untuk menyelidiki ada tidaknya dan seberapa besar hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan control sebagai perbandingannya.
d. Grounded research : lawab dari penelitian secara verifikasi (beranjak dari teori dijabarkan oleh hipotesis).
e. Action research : suatu penelitian yang dikembangkan bersama antara peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasi dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.

9. TEKNIK PENELITIAN :
a. Observasi : suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung atau tidak langsung terhadap tingkah laku subjek atau objek penelitian sesuai dengan apa yang ingin diteliti.
b. Wawancara : cara pengumpulan data sebagai proses interaksi, interelasi dengan karakteristik, isyarat dan persepsi yang sering digunakan dalam hal kita menginginkan mengorek sesuatu yang bila dengan cara anket, observasi atau yang lainnya belum bisa terungkapkan.
c. Angket : suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang harus dilengkapi atau dijawab oleh responden.
d. Sosiometri : cara pengumpulan data dengan membuat jaringan sosial.
9. Penjelasan istilah atau definisi operasional dalam suatu penelitian adalah penjelasan terhadap istilah yang muncul dalam pertanyaan masalah atau dalam judul penelitian yang belum dikenal secara umum. Fungsi untuk memberikan pengertian dan kejelasan kepada pembaca tentang masalah yang dibahas dan sekaligus sebagai pedoman bagi penelitian dalam proses pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian.

10. MASALAH SOSIAL adalah suatu ketidaksesuaian antara unsure-unsur kebudayaan masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok social. Jika terjadi bentrokan antara unsure-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan social seperti kegiyahan dalam kehidupan kelompok masyarakat. Masalah social muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah social yaitu proses social dan bencana alam.
CONTOH MASALAH SOSIAL : kemiskinan.
Untuk mengtasinya pemerintah seharusnya mendirikan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya dan dalam proyek pendirian lapangan pekerjaan pejabat pemerintah tidak mengkorupsi dana tersebut. Hal yang harus kita lakukan sebagai warga Negara adalah rajin bekerja supaya kita tidak ikut dalam arus kemiskinan dan kita juga harus peduli kepada sesame.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar